Demo Site

Tuesday, May 1, 2012

mengajar membaca pada anak





Oleh :Maya Kania Mediani S.Psi
(Guru Cendekia Leadership School,. Jl. Belitung No.3 Bandung)

Sudah lama pro dan kontra timbul mengenai mengajarkan membaca pada anak prasekolah. Ada ahli yang mengatakan bahwa anak usia prasekolah tidak boleh belajar dan diajarkan membaca karena usia ini adalah usia bermain dan anak secara mental belum siap membaca hingga usia 6 tahun. Orangtua diingatkan bahwa dalam keadaan apapun tidak seharusnya mengajarkan membaca sebelum menginjak usia ini. Anak - anak akan tertekan jika diajari membaca karena belum siap menerima pengajaran yang diberikan.Tetapi dilain pihak ada pula pendapat yang mengatakan bahwa mengajarkan anak membaca sejak dini bisa saja dilakukan bahkan kemampuan ini dapat memperkaya, memperluas pengetahuan berfikir anak.

Pendapat itu dikuatkan dengan berbagai penelitian dan pendapat berbagai ahli:
Penelitian mengenai otak yang dilakukan oleh Dr. Marian Diamond yang menyimpulkan bahwa pada umur berapapun sejak lahir hingga mati adalah mungkin untuk meningkatkan kemampuan mental melalui rangsangan lingkungan. Sejauh menyangkut otak, ungkapan "use it or lose it" menunjukkan bahwa semakin terangsang otak kita dengan aktifitas intelektual dan interaksi lingkungan, semakin banyak jalinan yang dibuat antara sel-sel. Potensi otak dianggap tak terbatas. Sebaliknya jika kita tidak menggunakannya maka kita akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkannya.
Dilihat dari tahap perkembangan anak, usia prasekolah mengalami pertumbuhan yang pesat pada aspek bahasa. Terdapat hubungan antara bahasa dan membaca. Kesiapan anak untuk membaca sebenarnya sudah dimulai sejak lahir. Sejak bayi anak sudah diajak berbicara. Belajar mengenal bahasa dari lingkungannya. Bertolak dari pemikiran itu dapat dikatakan bahwa membaca sebenarnya hanyalah kelanjutan dari bahasa berbicara atau mengenal bahasa yang sudah dikenal anak.
Anak usia prasekolah mulai mengenal hubungan antara tulisan, bunyi dan artinya sehingga anak mengerti fungsi tulisan atau bacaan. Mereka mungkin senang membolak-balik buku, berpura-pura membacakannya serta mulai bertanya mengenai kata-kata tertentu yang tidak diketahuinya.
Menurut Elizabeth G. Hainstock :Anak - anak pra sekolah tidak hanya dapat diajarkan membaca tetapi bahwa inilah masa puncak anak secara alamiah dan antusias menyerap kecakapan - kecakapan membaca.

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar membaca merupakan proses yang dimulai sejak lahir. Dorongan untuk belajar mengalir secara alami dalam bentuk rasa ingin tahu yang kuat tentang dunia sekitar dan dari keinginan untuk memahami diri dan lingkungannya. Pada usia ini proses belajar didukung dengan tumbuhnya kesiapan untuk memahami bahasa dan minat terhadap kekuatan kata-kata. Jadi dapat dikatakan bahwa bukanlah sesuatu yang tabu untuk mengajarkan anak usia prasekolah membaca asalkan mereka sendiri sudah siap.

APA SIH "MEMBACA" ITU ?
Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia.Secara teoritis membaca adalah suatu proses rumit yang melibatkan aktifitas auditif (pendengaran) dan Visual (penglihatan) untuk memperoleh makna dari simbol berupa huruf atau kata.
Aktifitas ini meliputi 2 proses :
1. Proses membaca teknis.
Yaitu suatu proses pemahaman hubungan antara huruf dengan bunyi atau suara dengan mengubah symbol - symbol tertulis berupa huruf atau kata menjadi system bunyi. Proses ini disebut sebagai pengenalan kata.
Misalnya : anak mengucapkan baik dalam hati maupun bersuara seperti kata : "adik minum " yang tecetak merupakan proses membaca teknis.
2. Proses memahami bacaan.
Yaitu kemampuan anak untuk menangkap makna kata yang tercetak. Pada waktu melihat tulisan " adik minum " anak tahu bahwa yang minum bukan ayah atau adik dalam tulisan itu tidak sedang makan. Penguasaan kosakata sangat penting dalam memahami kata-kata dalam bacaan.

BAGAIMANA MENGAJARKAN ANAK USIA PRASEKOLAH MEMBACA
2 Jenis pendekatan pengajaran yang sering disampaikan :
1. Menekankan pada pemahaman symbol / huruf.
Menekankan pengenalan system symbol bunyi sedini mungkin.
Misalnya : diperkenalkan dengan nama alphabet dan bunyinya. Dimulai dari huruf yang paling sederhana dan tinggi frekwensi penggunaannya. Dari pengenalan huruf dan bunyi ini kemudian berkembang menjadi penggabungan huruf menjadi suku kata atau kata.
2. Menekankan belajar membaca kata dan kalimat secara utuh. Dengan pendekatan ini anak diharapkan dapat mencari sendiri sistem huruf - bunyi yang berlaku.
Para pakar hingga kini tidak mempunyai pendapat yang sama mengenai pendekatan yang lebih baik di antara keduanya. Beberapa ahli bahkan berpendapat bahwa gabungan dari kedua pendekatan tersebutlah yang terbaik.

Apapun metode yang kita pergunakan, yang perlu kita ingat dalam mengajarkan membaca pada anak usia prasekolah adalah :

1. Pergunakan metode yang bervariatif sesuai dengan gaya dan kebutuhan anak. Hal ini mengingat bahwa setiap anak mempunyai kepekaan cara membaca yang berbeda satu sama lain.

2. Aktifitas dilakukan sambil bermain, bermain sambil belajar dan tidak formal. Masa anak - anak adalah masa bermain jadi sebaiknya tidak membebani anak dengan aktifitas pembelajaran formal yang menegangkan.

3. Ciptakan suasana yang nyaman, suasana yang menyenangkan dan penuh keakraban. Dalam mengajarkan anak membaca selama hal inidilakukan dengan suasana santai dan akrab, maka anak akan cepat menangkap apa yang diajarkan.

4. Tidak perlu lama - lama. Kurang lebih 10 - 15 menit, tapi rutin dan konsisten. Hal ini mengingat bahwa kemampuan konsentrasi pada anak usia prasekolah tidaklah lama.

5. Berhenti sebelum anak merasa bosan. Kita harus peka terhadap reaksi anak pada saat mengajarkan membaca. Dan tidak ada paksaan. Pada saat anak mulai tidak berkonsentrasi atau tidak tertarik lagi maka berhentilah.

6. Ingatlah bahwa setiap anak berkembang dengan iramanya sendiri. Tidak jarang seorang anak maju pada satu bidang tetapi lambat pada bidang lain.

BAGAIMANA MENGGUGAH MINAT MEMBACA PADA ANAK USIA PRASEKOLAH ?

1. Membacakan cerita pada anak - anak. Semakin sering membacakan untuk anak, akan semakin sering pula dia "membaca" mengikuti kita.
Di usia prasekolah anak terbiasa mendengarkan cerita akan bereksperimen dengan kata - kata, anak akan mencoba "meniru" membaca lebih dini dibanding anak yang tidak pernah dibacakan cerita. Semakin banyak cerita yang didengar anak-anak, akan semakin baik kemampuan membacanya dikemudian hari.Dengarkan jika anak "membacakan" cerita. Jangan buru-buru memotong "bacaannya " jika apa yang dibacanya tidak persis sama dengan kata-kata di buku. Selama ia masih mengingat jalan ceritanya berarti dia sedang dalam usahanya untuk dapat membaca.

2. Sikap kita terhadap buku. Biarkan anak-anak melihat cara kita membaca dan melihat kita menikmati dan asyik dengan apa yang kita baca. Untuk memperlihatkan pada anak-anak bahwa membaca adalah menyenangkan. Anak juga dapat melihat manfaat dari membaca.

3. Libatkan anak dalam kegiatan bahasa yangberbeda-beda termasuk saat bercakap-cakap dimana kita bisa berbagi cerita, bercanda, bernyanyi, membaca syair dan permainan bahasa lainnya. Aktifitas ini membantu anak anda mengembangkan kemampuan membedakan suara, pengembangan kosakata, sensitivitas terhadap struktur kata dan keahlian - keahlian lain yang penting untuk keberhasilan membaca dikemudian hari.

4. Temukan buku - buku anak - anak, majalah - majalah dan gambar - gambar yang sesuai dengan minat anak dan usianya. Tempatkan ditempat yang mudah dijangkau anak - anak. Fasilitasi dengan tempat yang nyaman.

5. Jadikan rutinitas pergi ke perpustakaan dan ke toko buku.

6. Perkenankan anak yang lebih tua dan sudah bisa membaca untuk membacakan cerita pada adiknya yang lebih muda.

7. Pada umumnya semua anak senang dipuji. Itu sebabnya jangan banyak mengkritik jika anak membuat kesalahan ketika membaca. Kalaupun dia membuat kesalahan seperti " sapu " dibaca " sapi " tetap pujilah usahanya itu dengan mengatakan bahwa dia sudah pandai pada awalnya hanya keliru sedikit di akhir katanya. Pujian adalah dorongan hebat bagi si kecil untuk terus belajar membaca.

Pustaka :
1. Seri Ayahbunda : Kesehatan dan Perilaku Anak Usia Sekolah Dasar
2. Seri Ayahbunda : Usia Prasekolah
3. http : www.parentplace.com
4. Membantu Putra anda Belajar Membaca, Betty Root.
Sumber : http://balita-care.blogspot.com/2006/01/mengajarkan-membaca-pada-anak-usia.html